April 8, 2015

Puisi Kita II



Hati Yang Merintih

Dalam mimpi sungguh indah bersamamu..

Namun ketika sadar aku menangis rindu akan bisikan-bisikan syahdumu yg bersenandung lagu cinta..

Dan aku merintih ketika kau bisikkan "kejarlah daku jika kau sanggup taklukkan aku"..

Mana mungkin aku mengejarmu, perahuku telah bocor dan hampir tenggelam..

Menjerit meminta belas kasihmu pun tiada guna, kau telah jauh dan menghilang..

Entah siapa yang kelak akan jadi penolongku tuk menuju pelabuhan dan menetap dipulau kebahagiaan...

Rindu Senyuman

Senyum manismu tiada lagi ku lihat, hanya angan-angan dalam lamunan..

Kisah cinta yang saling mengikat janji, kini hanya tinggal kenangan..

Pedih perih menyayat hati, sejak engkau lepas dari genggaman tanganku..

Ku coba tuk melupakan menghibur diri, tapi dalam ulu hatiku terukir namamu...

Mengukur Hati

Dalamnya Lautan dapat diselami, diukur dan dapat diraih. Tapi Dalamnya Hatiku hanya dapat disentuh dengan kasih sayang dan cinta yang tulus..

Hatiku yang ku lindungi dengan pagar masih jua ada benalu dan duri yg brsembungi disela-sela ranting pagarku..

Jika kau rawat dgn penuh kasih sayang dan cinta, kau sirami, kau singkirkan benalu dan kau potong duri yg menusuk. Hatiku slalu merindukanmu.

Suara Hati

Nyanyian rindu masih menggema di ulu hatiku..

Nada-nadanya menggetarkan sukmaku..

Rautmu menari-nari dalam mata batinku..

Dan suara syahdumu mengiang dalam pndengaran jiwaku. Aku rindu, aku tak tau harus bagaimana..


Nyanyian Rindu

Melodi cinta mengiringi hayalku pada diriku..

kau memang bagai angin. Datang tanpa diduga, berlalu tanpa seorang pun tau..

Tapi nada-nada asmara yang ditinggalkannya selalu membawa kesan yang mendalam..

No comments:

Post a Comment